Doa.

179- Jangan sampai doa permintaanmu kepada Allah itu engkau jadikan sebagai alat/sebab untuk mencapai pemberian Allah, nescaya akan kurang pengertianmu/makrifatmu kepada Allah, tetapi hendaknya doa permintaanmu itu semata-mata untuk menunjukkan kerendahan kehambaanmu dan menunaikan kewajibanmu terhadap kemuliaan kebesaran dan kekayaan Tuhanmu.

Berdoa itu hanya untuk menghiasi lahirmu dengan doa dan sebahagian daripada khidmatmu kepada Allah, dan berdoa semata-mata kerana menurut perintah Allah, dan untuk mengzahirkan kehajatan, keperluan dan kemiskinanmu dihadapan Allah.

Janganlah yg menjadi tujuan dari doamu itu tercapainya hajat keperluanmu, maka yg demikian bererti terhijab engkau daripada Allah.

Tujuan doa untuk bermunajat dan berbisik-bisik kepada Allah yg memeliharamu, menciptakan dirimu. Dan bala bencana yg memaksakan engkau berdoa kepada Allah itu lebih baik daripada menerima nikmat kesenangan yg melupakan engkau kepada Allah dan menjauhkan daripadaNya.

Ketika engkau dalam merasai kehambaanmu maka berdoa itu adalah lebih utama, dan ketika engkau dalam merasai KetuhananNya, maka tiada lagi doa permohonan, hanya penyerahan diri, dan ridha kepada DzatNya.

_AL HIKAM

﷽۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ﷺ

Assalamalaikum.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آِل مُحَمَّدٍ

أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰانِ الرَّجِيْمِ‎
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Surah : An-Nahl
Ayat : 123 sehingga 124

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ثُمَّ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ أَنِ ٱتَّبِعۡ مِلَّةَ إِبۡرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad): Hendaklah engkau menurut ugama Nabi Ibrahim, yang berdiri teguh di atas jalan yang benar; dan tiadalah ia dari orang-orang musyrik.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 123)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا جُعِلَ ٱلسَّبۡتُ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱخۡتَلَفُواْ فِيهِ ۚ وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَحۡكُمُ بَيۡنَهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ
“Sesungguhnya hari Sabtu itu dijadikan (Hari kelepasan yang wajib dihormati) atas orang-orang (Yahudi) yang telah berselisihan padanya; dan sesungguhnya Tuhanmu akan menghukum di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa yang mereka telah berselisihan padanya.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 124)

ﺻﺪﻕ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ

*Alhamdulillah. Semoga dapat diamalkan dan dikongsikan kepada yang lain. Insha Allah. 💞*